Rabu, 21 Desember 2011

Menggapai Ridho Allah Melalui Orang Tua

Menggapai Ridho Allah Melalui Orang Tua                            

Saudaraku .......
Kenanglah wajah ibu kita yang kian menua, padahal kita dulu 9 bulan di perutnya, merasakan mual, muntah, berjalan terasa berat, dan berbaring pun terasa sulit tapi orang tua kita tetap ridho…  
Kenanglah ayah kita yang membanting tulang mencari nafkah agar kita tumbuh menjadi janin yang sehat.
Ketika ibu melahirkan kita, bersimbah darah dan air mata.. Ingatlah, ibu kita meregang nyawa antara hidup dan mati, itulah saat kelahiran kita, tapi ibu tetap bahagia Ditatapnya diri kita dan didekapnya, padahal hampir-hampir saja nyawanya sirna. Dua tahun kita menyusui. Malam kita kotori dan kencingi pakaiannya. Tetapi ibu tetap sabar, sampai tiada rela seekor nyamukpun menggigit kita.
Ya Allah Yang Maha Agung Ampuni jika hati kami penuh dengan kebencian dan kedendaman kepada ibu bapak kami, Ampuni jika hati ini kotor kepada keduanya, Ampuni jika perilaku kami menyakiti hatinya.
Hati-hatilah saudaraku, sering kita dengar orang yang mati dalam keadaan penuh dosa, dikutuk dan dilaknat oleh orang tua karena kedurhakaannya. Alangkah pedihnya bagi orang tua yang memiliki anak durhaka jauh dari agama tidak tahu bagaimana mengurus mayat bapak ibunya, yang tahu hanyalah berebut warisan dan saling menyakiti…
Duhai Allah Yang Maha Mengetahui Yang Maha Agung Golongkan orang tua kami menjadi orang tua yang Engkau ampuni seluruh dosanya, Muliakanlah dengan ketaatan sepanjang hayatnya, Jadikan akhir hayatnya menjadi khusnul khatimah Jadikan mereka ahli surga.
Bapak-bapak, Ibu-ibu, saudara-saudaraku.. Jalan yang haq dalam menggapai Ridho ALLAH melalui orang tua adalah birrul walidain. Birrul walidain (berbakti kepada orang tua) merupakan salah satu masalah penting dalam Islam. Di dalam Al-Quran, setelah memerintahkan manusia untuk bertauhid, ALLAH memerintahkan untuk berbakti kepada orang tua.
Dalam surat Al-Isra' ayat 23-24, ALLAH berfirman: "Dan Robb-mu telah memerintahkan kepada manusia, janganlah ia beribadah melainkan hanya kepada-Nya dan hendaklah berbuat baik kepada kedua orang tua dengan sebaik-baiknya. Dan jika salah satu dari keduanya atau kedua-duanya telah berusia lanjut di sisimu, maka janganlah katakan kepada keduanya 'ah' dan janganlah kamu membentak kedua-nya. Dan katakanlah kepada keduanya perkataan yang mulia dan rendahkanlah dirimu terhadap keduanya dengan penuh kasing sayang. Dan katakanlah, 'Wahai Rabb-ku sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu kecil'
Perintah birrul walidain juga tercantum dalam surat An-Nisa:36, ALLAH berfirman:
"Dan sembahlah ALLAH dan janganlah menyekutukan-Nya dengan sesuatu, dan berbuat baiklah kepada kedua ibu bapak, kepada kaum kerabat, kepada anak-anak yatim, kepada orang-orang miskin, kepada tetangga yang dekat, tetangga yang jauh, teman sejawat, ibnu sabil, dan hamba sahaya, sesungguhnya ALLAH tidak menyukai orang-orang yang sombong dan membanggakan diri"
Dalam surat Al-Ankabut:8, tercantum larangan mematuhi orang tua yang kafir kalau mereka mengajak kepada kekafiran. "Dan Kami wajibkan kepada manusia (berbuat) kebajikan kepada orang tuanya. Dan jika keduanya memaksamu untuk mempersekutukan Aku dengan sesuatu yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, maka janganlah kamu mengikuti keduanya. Hanya kepada-Ku lah kem-balimu, lalu Aku kabarkan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan"

Keutamaan Berbakti kepada Orang Tua dan Pahalanya

  1. Adalah amal yang paling utama, sesuai sabda Rosululloh:"Aku bertanya kepada Nabi tentang amal-amal yang paling utama dan dicintai ALLAH. Nabi menjawab, 'pertama sholat pada waktunya (dalam riwayat lain disebutkan sholat di awal waktunya), kedua berbakti kepada kedua orang tua, ketiga jihad di jalan ALLAH" (HR. Bukhori I/134, Muslim no 85)
  2. Ridho ALLAH tergantung kepada ridho orang tua, sesuai sabda Rosululloh: "Ridho ALLAH tergantung kepada keridhoan orang tua dan murka ALLAH tergantung kepada kemurkaan orang tua" (HR Bukhori, Ibnu Hibban, Tirmidzi, Hakim)
  3. Berbakti kepada orang tua dapat menghilangkan kesulitan yang sedang dialami, yaitu dengan cara bertawasul dengan amal sholeh tsb. Dalilnya adalah hadits riwayat dari Ibnu 'Umar mengenai kisah tiga orang yang terjebak dalam gua, dan salah seorang-nya bertawasul dengan bakti kepada ibu bapaknya. (HR Bukhori dalam Fathul Bari 4/449 no 2272, Muslim (2473)(100))
  4. Akan diluaskan rizki dan dipanjangkan umur kita, sesuai sabda Nabi: "Barangsiapa yang suka diluaskan rizki dan dipanjangkan umur-nya maka hendaklah ia menyambung tali silaturrohmi" (HR Bukhori 7/7, Musilim 2557, Abu Dawud 1693) Dalam silaturrohmi, yang harus didahulukan adalah silaturrohmi kepada orang tua sebelum kepada yang lain. Banyak di antara saudara-saudara kita yang sering ziarah kepada teman-temannya, tetapi kepada orang tuanya sendiri jarang, bahkan tidak pernah. Padahal ketika masih kecil, dia selalu bersama orang tuanya. Sesulit apapun harus tetap diusahakan untuk bersilaturrohmi kepada kedua orang tua, karena dekat kepada keduanya insya' ALLAH akan dimudahkan rizki dan dipanjangkan umurnya.
  5. Akan dimasukkan surga (jannah) oleh ALLAH. Dosa-dosa yang ALLAH segerakan adzabnya di dunia diantaranya adalah berbuat zalim dan durhaka kepada orang tua. Dengan demikian, jika seorang anak berbuat baik kepada orang tuanya, ALLAH akan menghindarkannya dari berbagai malapetaka, dengan izin ALLAH.

Bentuk dan Akibat Durhaka kepada Kedua Orang Tua

  1. Menimbulkan gangguan terhadap orang tua, baik berupa perkataan (ucapan) ataupun perbuatan yang membuat orang tua sedih atau sakit hati.
  2. Berkata 'ah' dan tidak memenuhi panggilan orang tua.
  3. Membentak atau menghardik orang tua.
  4. Bakhil, tidak mengurusi orang tuanya, bahkan lebih mementingkan yang lain daripada mengurusi orang tuanya, padahal orang tuanya sangat membutuhkan. Seandainya memberi nafkah pun, dilakukan dengan penuh perhitungan.
  5. Bermuka masam dan cemberut di hadapan orang tua, merendahkan orang tua, mengatakan bodoh, 'kolot', dan lain-lain.
  6. Menyuruh orang tua, misalnya menyapu, mencuci atau menyiapkan makanan. Pekerjaan tersebut sangat tidak pantas bagi orang tua, terutama jika mereka sudah tua dan lemah. Tetapi, jika si ibu melakukan pekerjaan tersebut dengan kemauannya sendiri, maka tidak mengapa, dan karena itu anak harus berterima kasih.
  7. Menyebut kejelekan orang tua di hadapan orang banyak atau mencemarkan nama baik orang tua.
  8. Mendahului taat kepada istri daripada kepada orang tua. Bahkan ada sebagian orang dengan teganya mengusir ibunya demi menuruti kemauan istrinya. Sebagian orang yang telah menikah tidak menafkahkan hartanya lagi kepada orang tuanya karena takut kepada istrinya, hal ini tidak dibenarkan... Harus dijelaskan kepada istri bahwa kewajiban yang utama bagi anak laki-laki adalah berbakti kepada ibunya (kedua orang tuanya) setelah Allah dan RasulNya. Sedangkan kewajiban yang utama bagi wanita yang telah bersuami setelah kepada Allah dan Rasul Nya adalah kepada suaminya. Ketaatan kepada suami akan membawanya ke surga. Namun demikian suami hendaknya tetap memberi kesempatan atau ijin agar istrinya dapat berinfaq dan berbuat kebaikan lainnya kepada orang tuanya.
  9. Malu mengakui orang tuanya. Sebagian orang merasa malu dengan keberadaan orang tua dan tempat tinggal ketika status sosialnya meningkat. Tidak diragukan lagi, sikap semacam itu adalah sikap yang sangat tercela, bahkan termasuk kedurhakaan yang keji dan nista.

Bentuk-bentuk Berbakti kepada Orang Tua

  1. bergaul dengan keduanya dengan cara yang baik. Di dalam hadits Nabi saw disebutkan bahwa memberi kegembiraan kepada seseorang mukmin termasuk shodaqoh, lebih utama lagi kalau memberi kegembiraan kepada orang tua kita.
  2. Berkata kepada keduanya dengan perkataan yang lemah lembut. Hendaknya dibedakan berbicara kepada kedua orang tua dengan kepada anak, teman atau dengan yang lain. Berbicaralah dengan perkataan yang mulia kepada kedua orang tua.
  3. tawadhu' (rendah diri). Tidak boleh kibr (sombong) apabila sudah meraih sukses atau memenuhi jabatan di dunia, karena sewaktu lahir kita berada dalam keadaan hina dan membutuhkan pertolongan dengan memberi makan, minum, pakaian dan semuanya.
  4. Memberi infaq (shodaqoh) kepada kedua orang tua. Semua harta kita adalah milik orang tua.
  5. Mendoakan kedua orang tua. Sebagaimana ayat: (artinya) "Wahai robb-ku, kasihilah keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidikku sewaktu kecil". Seandainya orang tua masih berbuat syirik serta bid'ah, kita tetap harus berlaku lemah lembut kepada keduanya.
Apabila kedua orang tua telah meninggal, maka yang pertama kita lakukan adalah meminta ampun kepada ALLAH dengan taubat nasuha (benar) bila kita pernah berbuat durhaka kepada keduanya di waktu mereka masih hidup, yang kedua adalah menshalatkannya, ketiga adalah selalu meminta ampunan untuk keduanya, yang keempat membayarkan hutang-hutangnya, yang kelima melaksanakan wasiat sesuai dengan syari'at dan yang keenam menyambung tali silaturrohim kepada orang yang keduanya juga pernah menyambungnya (diringkas dari beberapa hadits yang shohih).   Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa illam taghfir lanaa wa tarhamnaa lanakunanna minal khasiriin. Ya Tuhan kami, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami dan memberi rahmat kepada kami, niscahya pastilah kami termasuk orang yang rugi.
Ditulis secara ringkas dari tulisan Ustadz Yazid bin Abdul Qodir Jawwaz (rabi'ul Akhir/1423 H).

Ridho Orang Tua

RIDHO ALLAH SWT TERGANTUNG PADA RIDHO ORANGTUA

Fatwa ulama mengatakan : Orang yang paling berhak untuk kita mensyukurinya dan berbuat baik kepadanya terus menerus berbuat baik, taat kepadanya dan tunduk setelah Allah SWT yakni kedua orangtua kita. Sebagaimana Firman Allah SWT, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu - bapaknya ; Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada dua orang ibu - bapakmu, hanya kepada Ku lah kembalimu. (Qs. Luqman : 14).
Berbakti kepada kedua orangtua adalah kewajiban kita sebagai anak, apalagi dalam momentum Ramadhan 1429 H ini demi menyambut Idul Fitri 1429 H ini dengan tradisi "sungkeman". Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari tradisi sungkeman ini karena secara tidak langsung tradisi ini mengajarkan pada kita cara menghormati orangtua, dan wujud bakti kita pada mereka, walaupun dalam konteksnya berbakti pada orangtua tidak hanya sebatas sungkeman saja tapi sangat luas. Kewajiban pertama dan utama yang harus ditunaikan seorang hamba adalah beribadah kepada Allah, menyembah dan mengesakannya. Kewajiban utama berikutnya adalah berbuat baik kepada ibu - bapak. Tiada manusia lain yang pantas mendapat tempat begitu mulia, kecuali orangtua, mengingat segala jasa mereka dalam membesarkan dan mendidik kita. Ketika kita berhasil dan sukses "menjadi orang", sesungguhnya andil terbesar adalah milik orangtua kita.
Atas semua jasa itu, sesungguhnya tak teramat mudah untuk membalasnya apalagi sampai LUNAS... Seorang anak mengeluh kepada Rasulullah SAW, bahwa ibunya memperlakukannya sangat buruk. Rasulullah berkata, "Ibumu tidak memperlakukanmu dengan buruk ketika ibumu mengandungmu sembilan bulan bahkan dengan susah payah". Anak itu menjawab lagi bahwa ibunya memperlakukannya tidak baik. Nabi menjawab, "Tidak demikian halnya ketika dia menyusuimu selama dua tahun". Anak itu masih ngotot bahwa ibunya kurang baik kepadanya. Rasullullah menjelaskan lagi, "Bukankah ibumu begadang tidak tidur menjagamu dan membelaimu, bahkan haus dan dahaga karena sibuk mengurusmu". Anak itu menjawab, "Semuanya sudah saya balas dengan menghajikannya. Bahkan saya pikul sendiri dipundakku". Rasul pun bersabda dengan nada yang sangat keras, "Belum ada yang engkau balas, walau satu detik waktu melahirkanmupun". (Attarbiyah Al - Islamiyahlittifi wal murohik, Mhd Jamaluddin).
Senada dengan kisah di atas, diriwayatkan oleh Abu Bakar Al Bazzar ada seorang sahabat sedang tawaf dan sedang menggendong ibunya seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah saya sudah menunaikan haknya ". "Tidak sama sekali, satu tetes darah waktu melahirkanmu pun belum terbayar" kataRasulullah SAW.
Memang... acapkali seorang anak terlalu mudah melupakan jasa dan kebaikan orangtua. Tak sedikit orangtua yang ditelantarkan anak-anaknya yang sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Bahkan di zaman RAsulullah SAW kisah semacam ini juga terjadi. Datang seorang anak kepada Rasulullah SAW mengadu tentang perilaku bapaknya yang sering mengambil hartanya. Maka Rasulullah pun mendatangkan orangtuanya. Rasulullah sangat terkejut melihat orangtuanya sudah lanjut usia berjalan pelan dengan tongkatnya seraya berkata. "Dulunya anak saya ini lemah dan saya masih kuat. Dia belum punya apa-apa dan saya waktu itu kaya. Apapun yang dimintanya selalu saya berikan. Kondisi saya hari ini sungguh jauh berbeda, badan saya lemah dia masih gagah, saya sekarang miskin sedangkan dia sudah kaya dan sangat kikir terhadap saya". Rasulullah menangis karena merasa iba kepada kedua orangtua tadi. Baginda Rasulullah pun berucap, "Pasir dan bebatuanpun menangis mendengar pengaduan orangtua ini". Kemudian Rasul menemui anak itu seraya berkata, "Engkau dan hartamu adalah milik orangtuamu".
Dengan semua pengorbanan yang sudah diberikan orangtua tersebut, memang sudah sewajarnya kita menyenangkan hatinya dengan tutur kata yang baik dan berusaha sekuat tenaga supaya keduanya tidak sedikitpun merasa kecewa dan sedih. Hindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan keduanya. Mendo'akannya untuk selalu disayang Allah SWT, hendaknya juga jadi amalan yang tak boleh ditinggalkannya, baik semasa mereka hidup maupun kala mereka telah berpulang. "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka (orangtua) berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mengasihi dan menyayangi aku waktu aku kecil." (Qs.17 : 24)
Kasih dan sayang orangtua kepada anaknya mungkin adalah bentuk sayang yang unik dan abadi. Pengorbanannya kepada kita memang tidak akan pernah terbalas dengan utuh, dan mereka juga tidak mengharapkan banyak balas jasa. KASIH SAYANG ORANGTUA SEPERTI MATAHARI YANG MENHYINARI BUMI, TAK PERNAH MENGHARAPKAN KEMBALI. Wajar saja Rasulullah SAW mengatakan kalau ridho Allah tergantung pada ridho orangtua, SURGA BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU. Kalau pepatah bilang, kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Nasi yang ada disuapan mulutnya pun akan dikeluarkannya lagi untuk anaknya. Badan sakit0sakitan pun bukan halangan kalau anak sudah meminta. Keridhoan Allah SWT tergantung kepada keridhoan kedua orangtua danmurka Allah pun terletak pada murkan kedua orangtua". (HR. Al Hakim).
Betapa mulianya kedudukan orangtua dari kisah-kisah yang sudah terpaparkan di atas tadi, dengan segala kerendahan hati, marilah kita bersama-sama menghisab betapa banyak jasa orangtua kita dan hutang-hutang kita sebagai anak yang sampai dengan saat ini tidak akan pernah bisa terbalas walaupun setetes darah waktu melahirkan kita.
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaikbaiknya atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar atasesayangan yang mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan, atau
kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab leburnya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka, dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan Mu,
Ya Allah... sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda

Ya Allah,
Bila maghfirah Mu telah mencapai mereka sebelumku,
ijinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika maghfirah Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka ijinkanlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua dapat berkumpul bersama dengan santunan Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemuliaan Mu,
ampunan Mu serta rahmat Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang maha Pengasih diantara semua pengasih

Amin Ya Allah...
Kabulkanlah permohonan kami ini