Rabu, 21 Desember 2011

Ridho Orang Tua

RIDHO ALLAH SWT TERGANTUNG PADA RIDHO ORANGTUA

Fatwa ulama mengatakan : Orang yang paling berhak untuk kita mensyukurinya dan berbuat baik kepadanya terus menerus berbuat baik, taat kepadanya dan tunduk setelah Allah SWT yakni kedua orangtua kita. Sebagaimana Firman Allah SWT, "Dan Kami perintahkan kepada manusia (berbuat baik) kepada dua orang ibu - bapaknya ; Ibunya telah mengandung dalam keadaan lemah yang bertambah-tambah, dan menyapihnya dalam dua tahun. Bersyukurlah kepada - Ku dan kepada dua orang ibu - bapakmu, hanya kepada Ku lah kembalimu. (Qs. Luqman : 14).
Berbakti kepada kedua orangtua adalah kewajiban kita sebagai anak, apalagi dalam momentum Ramadhan 1429 H ini demi menyambut Idul Fitri 1429 H ini dengan tradisi "sungkeman". Ada banyak hikmah yang bisa kita ambil dari tradisi sungkeman ini karena secara tidak langsung tradisi ini mengajarkan pada kita cara menghormati orangtua, dan wujud bakti kita pada mereka, walaupun dalam konteksnya berbakti pada orangtua tidak hanya sebatas sungkeman saja tapi sangat luas. Kewajiban pertama dan utama yang harus ditunaikan seorang hamba adalah beribadah kepada Allah, menyembah dan mengesakannya. Kewajiban utama berikutnya adalah berbuat baik kepada ibu - bapak. Tiada manusia lain yang pantas mendapat tempat begitu mulia, kecuali orangtua, mengingat segala jasa mereka dalam membesarkan dan mendidik kita. Ketika kita berhasil dan sukses "menjadi orang", sesungguhnya andil terbesar adalah milik orangtua kita.
Atas semua jasa itu, sesungguhnya tak teramat mudah untuk membalasnya apalagi sampai LUNAS... Seorang anak mengeluh kepada Rasulullah SAW, bahwa ibunya memperlakukannya sangat buruk. Rasulullah berkata, "Ibumu tidak memperlakukanmu dengan buruk ketika ibumu mengandungmu sembilan bulan bahkan dengan susah payah". Anak itu menjawab lagi bahwa ibunya memperlakukannya tidak baik. Nabi menjawab, "Tidak demikian halnya ketika dia menyusuimu selama dua tahun". Anak itu masih ngotot bahwa ibunya kurang baik kepadanya. Rasullullah menjelaskan lagi, "Bukankah ibumu begadang tidak tidur menjagamu dan membelaimu, bahkan haus dan dahaga karena sibuk mengurusmu". Anak itu menjawab, "Semuanya sudah saya balas dengan menghajikannya. Bahkan saya pikul sendiri dipundakku". Rasul pun bersabda dengan nada yang sangat keras, "Belum ada yang engkau balas, walau satu detik waktu melahirkanmupun". (Attarbiyah Al - Islamiyahlittifi wal murohik, Mhd Jamaluddin).
Senada dengan kisah di atas, diriwayatkan oleh Abu Bakar Al Bazzar ada seorang sahabat sedang tawaf dan sedang menggendong ibunya seraya berkata, "Ya Rasulullah, apakah saya sudah menunaikan haknya ". "Tidak sama sekali, satu tetes darah waktu melahirkanmu pun belum terbayar" kataRasulullah SAW.
Memang... acapkali seorang anak terlalu mudah melupakan jasa dan kebaikan orangtua. Tak sedikit orangtua yang ditelantarkan anak-anaknya yang sibuk dengan kehidupannya masing-masing. Bahkan di zaman RAsulullah SAW kisah semacam ini juga terjadi. Datang seorang anak kepada Rasulullah SAW mengadu tentang perilaku bapaknya yang sering mengambil hartanya. Maka Rasulullah pun mendatangkan orangtuanya. Rasulullah sangat terkejut melihat orangtuanya sudah lanjut usia berjalan pelan dengan tongkatnya seraya berkata. "Dulunya anak saya ini lemah dan saya masih kuat. Dia belum punya apa-apa dan saya waktu itu kaya. Apapun yang dimintanya selalu saya berikan. Kondisi saya hari ini sungguh jauh berbeda, badan saya lemah dia masih gagah, saya sekarang miskin sedangkan dia sudah kaya dan sangat kikir terhadap saya". Rasulullah menangis karena merasa iba kepada kedua orangtua tadi. Baginda Rasulullah pun berucap, "Pasir dan bebatuanpun menangis mendengar pengaduan orangtua ini". Kemudian Rasul menemui anak itu seraya berkata, "Engkau dan hartamu adalah milik orangtuamu".
Dengan semua pengorbanan yang sudah diberikan orangtua tersebut, memang sudah sewajarnya kita menyenangkan hatinya dengan tutur kata yang baik dan berusaha sekuat tenaga supaya keduanya tidak sedikitpun merasa kecewa dan sedih. Hindari perkataan yang dapat menyakiti perasaan keduanya. Mendo'akannya untuk selalu disayang Allah SWT, hendaknya juga jadi amalan yang tak boleh ditinggalkannya, baik semasa mereka hidup maupun kala mereka telah berpulang. "Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka (orangtua) berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah : Wahai Tuhanku, kasihilah mereka berdua, sebagaimana mereka berdua telah mengasihi dan menyayangi aku waktu aku kecil." (Qs.17 : 24)
Kasih dan sayang orangtua kepada anaknya mungkin adalah bentuk sayang yang unik dan abadi. Pengorbanannya kepada kita memang tidak akan pernah terbalas dengan utuh, dan mereka juga tidak mengharapkan banyak balas jasa. KASIH SAYANG ORANGTUA SEPERTI MATAHARI YANG MENHYINARI BUMI, TAK PERNAH MENGHARAPKAN KEMBALI. Wajar saja Rasulullah SAW mengatakan kalau ridho Allah tergantung pada ridho orangtua, SURGA BERADA DI BAWAH TELAPAK KAKI IBU. Kalau pepatah bilang, kasih ibu sepanjang jalan, kasih anak sepanjang galah. Nasi yang ada disuapan mulutnya pun akan dikeluarkannya lagi untuk anaknya. Badan sakit0sakitan pun bukan halangan kalau anak sudah meminta. Keridhoan Allah SWT tergantung kepada keridhoan kedua orangtua danmurka Allah pun terletak pada murkan kedua orangtua". (HR. Al Hakim).
Betapa mulianya kedudukan orangtua dari kisah-kisah yang sudah terpaparkan di atas tadi, dengan segala kerendahan hati, marilah kita bersama-sama menghisab betapa banyak jasa orangtua kita dan hutang-hutang kita sebagai anak yang sampai dengan saat ini tidak akan pernah bisa terbalas walaupun setetes darah waktu melahirkan kita.
Ya Allah,
Rendahkanlah suaraku bagi mereka
Perindahlah ucapanku di depan mereka
Lunakkanlah watakku terhadap mereka dan
Lembutkanlah hatiku untuk mereka

Ya Allah,
Berilah mereka balasan yang sebaikbaiknya atas didikan mereka padaku dan
Pahala yang besar atasesayangan yang mereka limpahkan padaku
Peliharalah mereka sebagaimana mereka memeliharaku

Ya Allah,
Apa saja gangguan yang telah mereka rasakan, atau
kesusahan yang mereka derita karena aku,
atau hilangnya sesuatu hak mereka karena perbuatanku,
jadikanlah itu semua penyebab leburnya dosa-dosa mereka,
Meningginya kedudukan mereka, dan
Bertambahnya pahala kebaikan mereka dengan perkenan Mu,
Ya Allah... sebab hanya Engkaulah yang berhak membalas kejahatan dengan kebaikan berlipat ganda

Ya Allah,
Bila maghfirah Mu telah mencapai mereka sebelumku,
ijinkanlah mereka memberi syafa'at untukku.
Tetapi jika maghfirah Mu lebih dahulu mencapai diriku,
maka ijinkanlah aku memberi syafa'at untuk mereka,
sehingga kami semua dapat berkumpul bersama dengan santunan Mu
di tempat kediaman yang dinaungi kemuliaan Mu,
ampunan Mu serta rahmat Mu.
Sesungguhnya Engkaulah yang memiliki karunia Maha Agung,
serta anugerah yang tak berakhir dan
Engkaulah yang maha Pengasih diantara semua pengasih

Amin Ya Allah...
Kabulkanlah permohonan kami ini

1 komentar: